Merawat anak kucing nggak jarang bikin terheran-heran.
Misalnya, kenapa sih mereka nggak bisa pup sendiri dari awal? Kedengarannya agak
janggal, ya? Tapi buat anak kucing hal itu sepenuhnya normal, lho! Yang jadi
pertanyaannya, kapan anak kucing mulai pup sendiri?
Sama seperti tahap perkembangan awal lainnya, semuanya bergantung pada seberapa cepat tubuh kitten tumbuh. Di artikel ini, kamu akan belajar tahap-tahapnya plus menyimak informasi soal pup normal dan yang kurang nggak normal.
Minggu Awal (Minggu 0–3)
Di usia 0 sampai 3 minggu pertama, anak kucing masih belum
bisa pup sendiri karena sistem sarafnya belum matang dan kontrol ototnya belum
terbentuk. Singkatnya, mesin tubuhnya udah jalan tapi gigi pemutarnya belum
nyangkut buat pup.
Makanya, induk kucing mau nggak mau harus turun tangan. Dengan
menjilat area kelamin dan anus, induk kucing merangsang anak-anaknya agar bisa
buang air. Ritual alami ini penting banget, bukan cuma bantu anak kucing pipis
dan pup, tapi juga menjaga kebersihan tempat tinggalnya.
Kalau induknya nggak ada, kamu harus menggantikan peran ini.
Caranya simpel. Pakai kain basah yang lembut atau bola kapas, lalu usap pelan
bagian perut bawah dan area kelamin anak kucing setiap habis menyusu. Gerakan
ini meniru jilatan induk kucing.
Memang kedengarannya agak unik, tapi sebetulnya penting
banget, lho. Tanpa stimulasi, anak kucing bisa sembelit. Kotoran yang menumpuk
di saluran pencernaan juga bisa berbahaya buat si meong.
Di usia ini, anak kucing butuh bantuan buat pipis dan pup
sekitar 3–4 kali sehari setelah makan. Dan yang perlu diingat, kalau anak
kucing berusia di bawah 3 minggu belum pup sendiri, itu wajar banget. Tubuh mereka
masih belajar, dan hal itu akan datang dengan sendirinya nanti.
Masa Peralihan I (Minggu 3–4)
Sekitar minggu ketiga, anak kucing mengalami lompatan
perkembangan besar. Sistem saraf dan otot mereka yang sebelumnya belum siap,
mulai bisa bekerja selaras dengan pertumbuhan tubuh. Hasilnya, anak kucing
akhirnya mulai belajar jongkok dan pup sendiri untuk pertama kalinya.
Perhatikan baik-baik, kadang anak kucing mulai menggeliatkan
ekor, mengejan pelan, atau mendekati kotak pasir karena penasaran. Itu semua
sinyal kalau tubuhnya sedang beradaptasi.
Nah, di fase ini, pas banget untuk mengenalkan kotak pasir
kecil berisi pasir non-clumping yang diletakkan nggak jauh dari sarang. Normal
kalau anak kucing pup satu sampai beberapa kali per hari.
Bentuk kotorannya masih lembek dan agak pucat karena masih banyak
minum susu, tapi lama-lama akan lebih konsiste seiring pencernaannya
berkembang. Sedikit berantakan sih, tapi ini pertanda baik karena tubuh anak
kucing mulai belajar mandiri.
Masa Peralihan II (Minggu 4–6)
Mulai usia 4 minggu, anak kucing memasuki tahap transisi
besar di mana mereka beralih ke makanan basah atau makanan lembut. Pergeseran menu
ini otomatis memengaruhi pup mereka, dong.
Karena pencernaannya makin berkembang dan udah bisa menerima
makanan padat, bentuk fesesnya ikutan berubah. Warnanya lebih gelap, teksturnya
lebih padat, dan ritmenya lebih teratur.
Frekuensinya juga berkurang, sekarang cuma 1–2 kali sehari
tapi lebih bisa diprediksi. Memasuki usia 5–6 minggu, kebanyakan anak kucing
udah benar-benar mandiri. Mereka akan jalan ke kotak pasir, pup, lalu
menutupinya dengan lihai. Ini perkembangan besar yang juga bikin perawatan jauh
lebih gampang.
Coba tips-tips berikut untuk mendukung sistem pencernaan anak kucing di fase ini:
- Kenalkan makanan padat sedikit demi sedikit. Campur dulu dengan susu formula khusus anak kucing.
- Selalu sediakan air bersih supaya anak kucing tidak mengalami sembelit.
- Rutin bersihkan kotak pasir. Selain cepat belajar, anak kucing juga cukup rewel soal kebersihan.
Anak Kucing Nggak Bisa Pup?
Walau perkembangan tiap anak kucing nggak selalu sama, ada
batas normal yang bisa kamu jadikan acuan.
Kebanyakan anak kucing pup 1–4 kali per hari, tergantung
asupan makanan, cairan, dan kondisi pencernaannya. Yang penting, kotorannya
tampak lembut tapi masih berbentuk, dan anak kucing kelihatan baik-baik aja.
Kalau begitu, umumnya nggak ada masalah yang perlu kamu khawatirkan.
Mesi begitu, ada sinyal tertentu yang perlu kamu perhatikan.
Misalnya, kalau anak kucing belum pup lebih dari 24 jam, sering mengejan tanpa
hasil, perutnya buncit, atau kotorannya kecil-kecil, itu bisa menandakan
sembelit atau dehidrasi.
Penyebab lainnya bisa jadi susu yang nggak tercampur dengan
rata, jenis makanan yang mendadak diganti, atau infeksi cacing usus. Faktanya,
infeksi ini cukup umum menjangkiti anak kucing yang masih kecil banget, lho!
Kalau kamu ragu, jangan tunda untuk periksa ke dokter hewan.
Anak kucing punya tubuh yang masih rapuh, jadi masalah pencernaan bisa cepat
jadi penyakit serius. Dengan bantuan dokter, sembelit bisa diatasi dengan aman.
Lebih cepat ditangani, lebih besar pula kemungkinan tubuh si mungil bisa pulih
dengan baik.
Jadi, kapan anak kucing mulai pup sendiri? Umumnya di usia 3–4 minggu, ketika saraf dan otot mereka udah berkembang cukup baik untuk mengatur proses itu. Yang terpenting adalah bersabar dan awasi dengan penuh perhatian, apalagi di minggu-minggu awal yang masih bikin repot.
No comments:
Post a Comment